MEMBACA INTENSIF

1.  PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah

            Membaca merupakan salah satu pintu utama untuk dapat mengakses pengetahuan. Pengetahuan dapat diperoleh melalui proses belajar yang giat, tekun,  dan terus menerus. Proses belajar yang efektif dapat dilakukan dengan membaca. Pengetahuan yang diperoleh dari membaca itulah yang membantu manusia menyelesaikan segala permasalahan hidupnya.        
Membaca intensif merupakan cabang ilmu membaca yang banyak digunakan pembelajar untuk memperoleh informasi yang mendalam. Oleh sebab itu, dalam menyusun program membaca intensif harus disusun secara terencana, sistematis, dan praktis untuk mengembangkan seluruh aspek kemampuan membaca peserta didik secara komprehensif. Membaca intensif diharapkan dapat mengembangkan siswa  dalam memahami aspek bacaan yang menyeluruh dan kompleks.
Pada saat membaca, pembaca  hanya  membaca satu atau  sebagian bacaan yang ada. Hal ini bertujuan untuk menumbuhkan dan mengasah kemampuan membaca dengan kritis. Membaca intensif dilakukan apabila pembaca bermaksud untuk melakukan penelitian, pemahaman, memberi kritik ataupun kesimpulan pada isi bacaan tersebut.
Berdasarkan uraian di atas, kami akan menjelaskan dalam makalah ini dengan topik “Membaca Intensif”. Tujuan utama dari makalah ini adalah memberikan informasi atau menjelaskan kepada pembaca mengenai membaca intensif.
1.2 Rumusan Masalah
            Adapun masalah yang perlu dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut.
a.       Apa pengertian dari membaca intensif?
b.      Apa ciri-ciri membaca intensif?
c.       Bagaimana bentuk perlatihan membaca intensif?
d.      Bagaimana teknik membaca intensif?

1.3 Tujuan
            Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.
a.     Menjelaskan pengertian dari membaca intensif.
b.    Menjelaskan ciri-ciri membaca intensif.
c.     Menjelaskan mengenai bentuk perlatihan membaca intensif.
d.    Menjelaskan mengenai teknik membaca intensif.



















2. PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Membaca Intensif
Membaca intensif adalah membaca secara terus-menerus dan bersungguh-sungguh untuk menghasilkan pemahaman yang baik terhadap isi bacaan. Membaca intensif sebaiknya dilakukan ketika membaca sebuah artikel, baik itu berita maupun laporan. Dengan demikian, isi artikel tersebut dapat dipahami sesuai dengan apa yang ingin disampaikan oleh penulisnya. Untuk mempermudah pemahaman isi sebuah artikel secara keseluruhan, sebaiknya temukan ide pokok tiap paragrafnya (Saddhono dan Slamet, 2014).
            Muhsin (2010:23-26) menyatakan bahwa membaca intensif adalah membaca secara lambat suatu teks yang diarahkan untuk menjelaskan setiap kata yang tak dikenal, struktur tata bahasa dan gaya. Hal itu sering kali juga melibatkan terjemahan dari alur suatu bacaan. Seperti penekanan utama di fitur dari teks, dibandingkan dengan konteks semantiknya, ketertarikan pembaca terhadap suatu cerita mungkin dapat dikurangi. Tujuan utama dari membaca intensif adalah untuk melengkapi dan memerinci pemahaman teks, jadi hal itu digunakan pembaca ketika memecahkan suatu teks bahasa asing yang lebih sulit. Meskipun demikian membaca intensif memerlukan banyak kesabaran dan perhatian, hal itu dapat membantu memperkuat pengetahuan pembaca.
            Adapun yang termasuk dalam membaca intensif adalah sebagai berikut.
a.       Membaca Telaah Isi, meliputi :
·         Membaca Teliti
Membaca jenis ini sama pentingnya dengan membaca sekilas, maka sering kali seseorang perlu membaca dengan teliti bahan-bahan yang disukai.
·         Membaca Pemahaman
Membaca pemahaman (reading for understanding) adalah sejenis membaca yang bertujuan untuk memahami tentang standar-standar atau norma-norma kesastraan (literary standards), resensi kritis (critical review), dan pola-pola fiksi (patterns of fiction).


·         Membaca Kritis
Membaca kritis adalah kegiatan membaca yang dilakukan secara bijakasana, mendalam, evaluatif, dengan tujuan untuk menemukan keseluruhan bahan bacaan, baik makna baris-baris, makna antar baris, maupun makna balik baris.
·         Membaca Ide
Membaca ide adalah sejenis kegiatan membaca yang ingin mencari, memperoleh, serta memanfaatkan ide-ide yang terdapat pada bacaan.

b.      Membaca Telaah Bahasa
Membaca telaah bahasa dapat dilakukan dalam jenis-jenis membaca berikut.
·       Membaca Bahasa (Foreign Language Reading)
Tujuan utama membaca bahasa adalah memperbesar daya kata (increasing word power) dan mengembangkan kosa kata (developing vocabulary).
·         Membaca Sastra (Literary Reading)
Dalam membaca sastra perhatian pembaca harus dipusatkan pada penggunaan bahasa dalam karya sastra. Apabila seseorang dapat mengenal serta mengerti seluk beluk bahasa dalam suatu karya sastra maka semakin mudah dia memahami isinya serta dapat membedakan antara bahasa ilmiah dan bahasa sastra.
Membaca intensif pada hakikatnya memerlukan teks yang panjangnya tidak lebih dari 500 kata (yang dapat dibaca dalam jangka waktu 2 menit dengan kecepatan kira-kira 5 kata dalam satu detik) (Tarigan, 2008:37). Tujuan utama untuk memperoleh pemahaman yang menyeluruh terhadap gagasan yang logis, urutan retoris, pola-pola teks, pola-pola sikap dan tujuan sang pengarang, dan juga sarana-sarana linguistik yang dipergunakan untuk mencapai tujuan.



2.2 Ciri-ciri Membaca Intensif
            Menurut Nurchasanah (2015:42-43), membaca intensif memiliki ciri-ciri yang berbeda dengan kegiatan membaca lain. Membaca intensif memiliki ciri berikut.
a)      Bertujuan memperoleh isi secara menyeluruh
Membaca intensif dilakukan untuk memperoleh pemahaman bacaan secara menyeluruh. Pemahaman menyeluruh memiliki makna pemahaman aspek-aspek bacaan yang tersurat maupun yang tersirat.
b)      Pemahaman diperoleh secara mendalam atau detail.
Melalui kegiatan membaca, pembaca akan memperoleh informasi yang cukup tentang apa itu meringkas (konsep), ciri ringkasan yang baik (prinsip), bagaimana cara meringkas (prosedur), dan contoh ringkasan (fakta).
c)      Pemahaman bacaan mulai dari tataran literal, kritis, dan kreatif
Pemahaman tingkat literal ditandai dengan perilaku engenal dan mengingat unsur bacaan. Unsur-unsur yang dikenal dan diingat biasanya unsur-unsur yang tersurat dalam bacaan. Pemahaman tingkat kritis ditandai denga perilaku-perilaku kritis, seperti mereorganisasi bacaan, menganalisis, menginferensi, megevaluasi dan mengapresiasi. Pemahaman tingkat kritis ditandai dengan perilaku kreatif dalam bentuk dapat mengabil hikmah dari kegiatan membaca dan memanfaatkannya untuk kepentingan tertentu dalam kehidupan nyata secara kreatif.
d)      Dilakukan dengan konsentrasi yang tinggi
Kegiatan membaca intensif memerlukan konsetrasi yang tinggi sehingga tidak bisa dilakukan dengan bermain karena memerlukan target pemahaman  yang tinggi.
e)      Dilakukan secara terencana
Kegiatan membaca intensif dilakukan secara sadar dan bertujuan. Hal tersebut mewajibkan pembaca melakukan perencanaan sebelum membaca.


2.3 Bentuk Perlatihan Membaca Intensif
            Membaca intensif dapat dilakukan dengan berbagai perlatihan. Sebagaimana dijelaskan  Saksomo dalam Nurchasanah (2015:44-45).
a.       Quesener merupakan seperangkat pertanyaan yang harus dijawab pembaca untuk memperoleh pemahaman bacaan. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dapat berbentuk pertanyaan:
·      Dengan jawaban bebas (subjektif)
·      Dengan jawaban tertutup (objektif)
·      Gabungan pertanyaan terbuka dan tertutup
b.      Perlatihan pola-pola kalimat dapat dimanfaatkan dalam membaca intensif, namun ini tampaknya hanya menekankan pada pemahaman aspek bahasa. Pelatihan jenis ini cocok digunakan untuk mengukur aspek bahasa yang terfokus pada pemahaman kalimat. Aspek-aspek lain seperti pemahaman kosakata, paragraf, dan mekanik tidak efektif jika menggunakan jenis perlatihan pola-pola kalimat.
c.       Perlatihan kosakata dan telaah kata-kata dapat dimanfaatkan juga dalam membaca intensif. Ini pun terbatas pada pemahaman literal bahasa saja, khususnya pemahaman kosakata dan telaah kata-kata  dan diarahkan pada pemahaman makna kata. Hal-hal terkait dengan makna diantaranya makna leksikal, kontekstual, umum/khusus, sinonim/antonim, dan sebagainya.  
d.      Dikte merupakan tekik belajar bahasa yang dapat dimanfaatkan untuk mengukur pemahaman intensif suatu bacaan, dengan cara memperdengarkan teks bacaan kemudian siswa menuliskan teks yang diperdengarkan.
e.       Diskusi juga dapat dimanfaatkan sebagai bentuk pelatihan membaca intensif. Topik yang didiskusikan adlah topik yang ada dalam bacaan. Biasanya pokok pokk isi bacaan didiskusikan untuk memperoleh pemahaman mendetail isi bacaan.




2.4 Teknik Membaca Intensif
Menurut Nurchasanah (2015:45), kegiatan membaca intensif seharusnya dilakukan dengan teknis yang khusus. Adapun metode metode ( teknik ) dalam membaca intensif, yaitu:
a.     Menentukan tujuan membaca terlebih dahulu .
b.    Review bacaan secara umum dengan ncara membaca judul pengarang,  daftar isi, dan ringkasan .
c.    Baca isi bacaan dengan penuh konsentrasi dan penuh pemahaman. Catat bagian bagian yang penting bila perlu .
d.    Ungkapkan kembali apa yang telah dibaca. Jika ada yang kurang paham atau terlewati, membaca dapat diulang kembali .
e.    Tulis apa yang diperoleh dari kegiatan membaca untuk menghindari “kelupaan.



















3. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
            Membaca intensif adalah membaca dengan cermat, teleti, dan dengan detail agar mendapat pemahaman seluruhnya yang meliputi isi dan bagian teks. Membaca dengan intensif yang paling diutamakan bukan pada keterampilan yang dapat terlihat atau yang dapat menarik perhatiannya, tetapi pada hasil-hasilnya. Suatu pengertian dan suatu pemahaman mendalam dengan terperinci pada teks yang telah dibaca sebagai tujuan akhir.

3.2 Saran
            Sebaiknya membaca dengan metode intensif ini dilakukan apabila pembaca bermaksud untuk meneliti, memahami, menganalisis, memberikan kritikan atau pun kesimpulan pada isi bacaan tersebut.



















DAFTAR RUJUKAN
Muhsin. 2010. Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman dengan Metode Preview Question Read Reflect Recite Review (pq4r) pada siswa          kelas vi min, (Online),             (http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1            0&cad=rja&uact=8&ved=0CGwQFjAJahUKEwiU6uSS3IfIAhULWo4K  HVVEBvQ&url=http%3A%2F%2Fcore.ac.uk%2Fdownload%2Fpdf%2F1            2349293.pdf&usg=AFQjCNEFakvGRszOi_WyTjbbVBQQoZmV_g),       diakses 21 September 2015.
Nurchasanah. 2015. Membaca: Teks Ilmiah dan Nonilmiah. Malang:
            Universitas Negeri Malang.
Saddhono, Kundharu dan Slamet. 2014. Pembelajaran Keterampilan Berbahasa   Indonesia; Teori dan Aplikasi Edisi 2. Yogyakarta: Graha Ilmu
Tarigan, Henry Guntur. 2008. Membaca sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.


Share on Google Plus

About Cella Fania

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment